Manfaat Membaca Novel dalam Meningkatkan Kesadaran Literasi  Anak

literasi anak

Modernis.co, Jakarta – Kesadaran literasi membaca anak Indonesia terbilang cukup rendah. Rendahnya literasi tersebut sangat berdampak pada pembentukan karakter pada generasi tersebut. Generasi yang memiliki kesadaran literasi membaca yang rendah merupakan generasi yang akan kesulitan dalam mengikuti perkembangan zaman. Kurangnya kesadaran literasi membaca sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat indonesia sebabnya 20 tahun terakhir kebiasaan membaca terus menurun.

Minat baca yang rendah dipengaruhi oleh lingkungan keluarga yang tidak menerapkan kebiasaan membaca. Oleh karena itu karya tulis ini ditujukan untuk memberikan sudut pandang lain mengenai kesadaran literasi membaca pada anak dengan media novel. Membiasakan anak membaca novel akan meningkatkan kemampuan membaca, menambah pengetahuan dan meningkatkan imajinasi pada anak.

Peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kebiasaan ini, diharap kedua pihak tersebut dapat memberikan motivasi, dukungan dan dapat memprogram kegiatan anak disetiap harinya. Fasilitas yang mendukung seperti perpustakaan dan lingkungan belajar yang menarik akan membantu menumbuhkan kebiasaan literasi membaca anak. Karya tulis ini dibuat sebagai refleksi terhadap minat baca anak. Diharapkan kedepannya anak-anak Indonesia memiliki minat baca yang tinggi agar dapat menunjang kemajuan Bangsa Indonesia.

Rendahnya kesadaran literasi masyarakat bukan hal baru. Kebiasaan ini telah di turunkan kepada anak-anak mereka. Bahkan Budaya membaca di indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga. Minimnya tingkat minat baca tersebut di sebabkan beberapa faktor diantaranya: bahan bacaan yang mahal, lingkungan yang kurang mendukung,  fasilitas yang kurang memadai, dan tidak adanya kebiasaan  membaca.

baca juga: Rumah Baca Api Literasi yang Mencerahkan Ummat

Tingkat kesadaran membaca di indonesia masih terbilang cukup rendah. Hal tersebut di buktikan beberapa sumber. Menurut data statistik dari UNESCO, Indonesia berada di peringkat (enam puluh) dari (enam puluh satu) negara dengan minat membaca yang rendah. Sementara persentase minat baca masyarakat hanya 0,001%. Angka tersebut berarti dari 1000 orang yang gemar membaca hanya satu orang. Sementara survey yang dilakukan Program For International Student Assessment (PISA) Indonesia berada di peringkat (enam puluh dua) dari (tujuh puluh) negara untuk tingkat minat baca.

Membaca merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas diri anak. Membaca berfungsi untuk memberikan pengetahuan baru dan informasi kepada anak. Kebiasaan membaca sangat penting bagi perkembangan suatu negara dan berdampak baik kepada anak. Membaca akan meningkatkan kemampuan kognitif, percaya diri, kreatif, kritis dan inovatif pada anak. Kebiasaan membaca anak merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menigkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat bermanfaat untuk agama dan negara.

Karya Sastra merupakan sebuah karya imajinatif, hasil ciptaan manusia yang bersifat kreatif dan estetik (Sanjaya, 2021:19). Karya Sastra sebagai media yang digunakan penulis dalam menuangkan pikiran, berisi nilai-nilai pendidikan yang dapat memepengaruhi pembaca. Kebanyakan penulis menuangkan isi pikirannya berkaitan tentang unsur sosial, nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan melalui proses perubahan sikap dan tingkah laku dalam upaya mendewasakan diri manusia melalui upaya pengajaran dan pendidikan.

 Pemahaman Mengenai Manfaat Membaca

Membaca merupakan keterampilan salah satu dari empat keteampilan, membaca bagian dari keterampilan berbahasa yang diajarkan sejak menginjak bangku sekolah. Keempat keterampilan tersebut saling terkait yang membentuk jadi satu kesatuan yang utuh. Membaca merupakan kegiatan reseptif dalam bentuk penyerapan yang melibatkan pikiran dan mental secara aktif.

Membaca bertujuan untuk memahami isi atau makna yang disampaikan penulis. “Menurut Akhadiah (1991:22), mengatakan bahwa membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan”. Membaca merupakan kegiatan yang melibatkan kegiatan lain seperti mengenali huruf kata kata yang menghubungkan makna dari bacaan tersebut.

Pemahaman mengenai novel

Novel merupakan sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk naratif yang mengandung konflik, perjalanan hidup dan pengalaman tertentu dalam kehidupan setiap tokoh-tokohnya. Menurut Kosasih (2014:60) novel merupakan karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh dari problematika kehidupan seorang atau beberapa orang tokoh. Karya imajinatif tidak hanya sebagai cerita fiski penulis, tetapi pengarang menulis imajinasi yang realistis yang dilihat dan dirasakan.

 Manfaat Membaca Novel

Membaca novel dapat merangsang imajinasi, inpirasi bagi pembacanya untuk dapat mengambil keputusan dikehidupan nyata. Membaca novel juga memberikan kebahagian dan kepuasan kepada pembacanya. Novel dibuat tidak hanya untuk menyampaikan imajinasi penulis, tapi memberikan pendidikan berupa nilai dan pesan luhur yang berfungsi untuk pembaca dalam menjalani kehidupan. Menurut “Ratna (Amiyah 2012:8) mengungkapkan bahwa dalam novel memiliki nilai estetika dan etika, terdapat juga masalah-masalah filsafat, pendidikan dan pengajaran, bahkan juga ilmu pengetahuan.”

baca juga: Menyoal Eksistensi Mahasiswa dan Kegagapan Literasi

Membaca novel dapat memenuhi tuntutan praktis kehidupan yang berarti berkaitan dengan kejiwaan seseorang yang  berkaitan dengan emosi dan psikologis.  Memuaskan tuntutan intelektual  sebagaimana dikutip oleh  Lina Herlina dan Suwatno mengatakan bahwa, Meningkatkan kecerdasan interpersonal, Paul Suparno yang dikutip Syarifah dalam artikelnya menjelaskan bahwa “kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan seseorang tentang pengenalan akan diri sendiri, dan kemudian berdasarkan pengenalan diri tersebut seseorang dapat bertindak secara adaptif atau mudah menyesuaikan diri dengan keadaan” (Syarifah, 2019).

Meningkatkan minat terhadap sesuatu yang lebih lanjut merupakan sebuah proses menambah pengetahuan dengan membaca. Memicu imajinasi, dengan membaca tingkat imajinasi pada anak akan meningkat seiring dengan kebiasaaan melakukan kegiatan membaca.

Manfaat ketika orang tua membacakan buku kepada anak, hal itu akan merangsang perkembangan berbahasa anak. Kemampuan berbahasa yang tinggi kemudian memengaruhi kemampuan berpikir dan kemampuan berkomunikasi anak. Hal ini juga akan berfungsi dalam keberanian anak dalam mengungkapkan kengininan, gagasan dan rasa ingin tahu.

Dampak Negatif Akibat Rendahnya Kesadaran Membaca

Rendahnya kesadaran literasi  membaca akan berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan anak dan negara. Hal ini karena anak-anak ini yang akan memajukan negara ini. Dengan rendahnya kemampuan tersebut juga akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia dan tidak optimalnya pertumbuhan negara ini.

Terdapat beberapa dampak dari rendahnya kesadaran membaca pada anak. Sebagai berikut :

  1. Mengalami masalah dalam memahami, menguasai, dan menggunakan ilmu pengetahuan serta penggunaan teknologi untuk menghasilkan produk yang berkualitas ;
  2. Rendahnya pengetahuan akan mengkerdilkan pola pikir mereka sehingga mudah terpengaruh oleh berbagai doktrin yang bersifat negatif ;
  3. Kurangnya kebiasaan membaca akan mempengaruhi kreatifitas mereka tidak berkembang ;
  4. Terlambat mengetahui informasi terbaru sehingga sulit dalam meningkatkan kualitas diri ;
  5. Munculnya ketidakpeduluan terhadap lingkungan akibat tidak menambah pengetahuan dan menambah kualitas diri ;
  6. Kesulitan dalam kehidupan sosial karena tidak mampu berkomunikasi dengan baik dibanding orang disekitarnya ;
  7. Rendahnya kesdaran tidak akan bisa menyumbang kemajuan dan pikiran untuk bangsa ini.

Faktor-faktor Pendukung Tingkat Kesadaran Literasi Membaca anak

Minat baca merupakan usaha yang dilakukan terus menerus oleh sesorang yang menunjukan kecenderungan kepemilikan dan ketertarikan untuk terus menerus malakukan kegiatan membaca. Kegiatan membaca dilakukan atas kemauan dan kesenangan terhadap apa yang di baca tanpa adanya paksaan. Hal tu bisa muncul apabila didukung oleh lingkungan.

baca juga: Literasi Digital dan Dampak Media Digital

Tumbuhnya kesadaran literasi membaca anak di pengaruhi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari timbulnya kesadaran anak untuk memulai membaca. Shofaussamawati (dalam Noviandari 2022 : 280 ) mengatakan bahwa faktor kemampuan dan kemahiran membaca pada anak memengaruhi minat baca. Faktor eksternal berasal dari orang tua, sekolah dan lingkungan sekitar.

Prinsip-prinsip yang memengaruhi minat baca menurut Dawon dan Bamman (Rahman, 2005:6-8), mengatakan bahwa :

  1. Seseorang dapat menemukan kebutuhan dasarnya lewat bahan bacaan jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan, dan cara penyajiannya sesuai dengan kenyataan individunya. Isi bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan individu merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minat bacanya.
  2. Kegiatan dan kebiasaan membaca dianggap berhasil atau bermanfaat jika seseorang memperoleh kepuasan serta dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar yang dimaksud dalam arti: rasa aman, status, kedudukan tertentu, kepuasan efektif dan kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembangannya. Apabila kegiatan membaca dianggap menguntungkan seseorang, maka membaca merupakan suatu kegiatan yang dianggap sebagai salah satu kebutuhan hidupnya.
  3. Tersedianya sarana buku bacaan dalam keluarga merupakan salah satu faktor pendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca. Ragam bacaan yang memadai dan beraneka ragam dalam keluarga akan sangat membantu anak dalam meningkatkan minat baca.
  4. Tersedianya sarana perpustakaan sekolah yang relatif lengkap dan sempurna serta kemudahan proses peminjamannya merupakan faktor penting dalam mendorong minat baca siswa.
  5. Adanya program khusus kurikuler yang memberikan kesempatan siswa untuk membaca secara periodik di perpustakaan sekolah sangat mendorong perkembangan dan peningkatan minat baca siswa.
  6. Saran-saran teman sekelas sebagai faktor eksternal dapat mendorong timbulnya minat baca siswa. Pergaulan teman dalam sekolah menjadi salah satu faktor penting dalm pembentukan minat dalam membaca. Siswa yang berminat terhadap kegiatan membaca, akan lebih sering mengajak temannya untuk ikut melakukan kegiatan membaca baik di dalam kelas ataupun perpustakaan sehingga memberikan pengaruh positif terhadap temannya.
  7. Faktor guru dalam bentuk kemampuan mengelola kegiatan dan interaksi belajar mengajar, khususnya dalam program pengajaran membaca. Guru harus mengetahui karakteristik dan minat anak. Guru dapat menyajikan bahan bacaan yang menarik dan bervariasi supaya siswa tidak merasa bosan untuk membaca.
  8. Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong pemilihan buku bacaan dan minat baca siswa. Anak perempuan biasanya lebih suka membaca novel, cerita drama maupun cerita persahabatan, sedangkan anak laki-laki biasanya lebih suka cerita bertema kepahlawanan.

Upaya Meningkatkan Kesadaran Literasi Membaca Anak

Kebiasaan membaca sebaiknya ditanamakan sejak umur dua tahun pada saat anak sudah mulai menggunakan bahasa lisan. Kebiasaan membaca tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan membaca saja, tetapi juga harus dapat mempertahankan kebiasaan membaca pada anak. Kebiasaan membacakan cerita sebelum tidur pada anak merupakan cara untuk menumbuhkan rasa minat baca pada anak. Setelah anak mulai sekolah kemampuan anak perlu terus ditingkatkan untuk membuka dan membaca buku yang sesuai dengan pelajaran anak di sekolah.

Hal ini termasuk disiplin yang harus  terus dipertahankan sebagai cara untuk mempertahankan kebiasaan membaca pada anak. Budaya membaca di lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat yang dapat membangun kegemaran membaca. Perpustakaan sekolah sebagai tempat yang paling berperan penting dari kebiasaan anak untuk membaca. Peningkatan layanan dan fasilitas di perpustakaan sekolah akan menjadi daya tarik siswa untuk membaca.

Melaksanakan sistem pembelaran yang lebih santai dengan pendekatan yang menarik dan memberi kenyamanan pada anak seperti, bermain dengan kartu bergambar, bermain peran, permainan tebak kata, berkisah, dan menciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa. Budaya membaca di lingkungan keluarga, dengan meyediakan perpustakaan mini di rumah akan mendorong anak untuk membaca.

Tidak hanya itu kebiasaan harus dicontohkan orang tua pada anak agar anak ada keinginan untuk ikut membaca. Menumbuhkan minat baca dilakukan dengan mengenalkan buku bacaan yang sesuai dengan usia mereka baik itu buku cerita maupun buku bergambar. Mengenalkan anak kepada lingkungan membaca dengan memawa anak ke pusat penjualan buku, perpustakaan dan pameran buku.

Usaha yang dapat menunjang semua itu yaitu, orang tua menyediakan program wajib membaca dalam keluarga dan semua orang harus terlibat dalam program tersebut. Mejaga kebiasaan membaca pada anak dengan mengontrol penggunaan alat elektronik agar anak-anak tetap berkonsentrasi dan tidak menyia-nyiakan waktunya.

Perpustakaan keliling merupakan cara yang dilakukan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat membaca buku. Perpustakaan keliling berfungsi untuk membantu meningkatkan gemar membaca pada anak. Tetapi perpustakaan keliling tidak dapat memberikan dampak secara signifikan, karena harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Dengan perpustakaan keliling diharapkan sebagai pemantik kesadaran pada anak untuk menciptakan budaya membaca di lingkuan bermain maupun di lingkungan keluarga.

Kesadaran literasi membaca pada dasarnya terbentuk dari keinginan dan dorongan dalam diri. Anak-anak dalam hal ini harus diarahkan untuk untuk membangun kebiasaan membaca demi perkembangan anak. Peran orang tua, guru dan lingkungan merupakan bagian terpenting dalam pembentukan kebiasaan membaca anak. Pengawasan dan arahan kepada anak agar lebih mudah untuk mendapatkan kenyamanan dalam membaca, terlebih lagi dengan diberikan fasilitas yang memadai agar anak-anak tersebut lebih nyaman.

Oleh: Abdul Kholik Alfais Mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang.

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, W. dkk. (2022). Meningkatkan Minat Baca pada Anak Usia Sekolah melalui Gerakan Literasi Rumah Baca di Dusun Sentono. 1(1).

Fitriyanti, E., & Folastri, S. (2022). Minat Membaca Anak Binaan Rumah Literasi Al Fatih. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman. http://ojs.uniska.ac.id/index.php/BKA

Hasanah, U. dan M. Deiniatur. (2019). Membangun Budaya Membaca pada Anak Usia Dini di Era Digital.

Jeti, L. J., & Manan, M. (2022). Strategi Pengembangan Kemampuan Membaca Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 2656–2664. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.2240

Madu, F. J. dan M. Jediut. (2022). Membentuk Literasi Membaca pada Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(3). https://doi.org/10.31949/jcp.v8i2.2436

Noviandari, A., Gularso, D., & Pgri Yogyakarta, U. (2022). Budaya Membaca Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Sokaraja Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(1). https://doi.org/10.31949/jcp.v6i1.2880

Rohaeti, T., & Solihati, A. (2020). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Literasi Membaca Peserta Didik Sekolah Dasar. DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik. https://jurnal.uns.ac.id/jdc

Rusydi, M. J. dan H. Ilhami. (2022). Utilitas Membaca Novel Rumah Kertas Karya Carlos Maria Dominguez sebagai Model Meningkatkan Minat Baca. Pustaka Karya : Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 10(2), 59. https://doi.org/10.18592/pk.v10i2.7326

Sanjaya, Doni. dkk. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Hanter Karya Syifauzzahra dan Relevansinya sebagai Pembelajaran Sastra di SMA. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Shofwan, A. M. (2022). Manfaat dan Tujuan Mendongeng untuk Pendidikan Anak Usia Dini. TILA: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2(2).

Sirait, A. J., & Siahaan, C. (2022). “Pengaruh Membaca Buku Fiksi terhadap Persepsi Remaja Tentang Realitas.” Global Scientific Journals, 10(4). www.globalscientificjournal.com

Witanto, Janan. (2018). Minat Baca yang Sangat Rendah. https://www.researchgate.net/publication/324182095

Yunita, I. (2022). Pengaruh Perpustakaan Keliling Sigupai Mambaco terhadap Kebiasaan Membaca Anak di Gampong Gadang Kabupaten Aceh Barat Daya.

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment